Bimtek Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
Penganggaran merupakan salah satu rencana keuangan secara sistematis untuk menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material dan sumber daya yang lain. Berbagai jenis variasai dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan yang berguna mengendalikan keuangan, rencana manajeman, prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungjawaban publik.
Penganggaran berbasis kinerja salah satunya menjadi jawaban untuk dapat digunakan sebagai alat pengukuran dan petanggungjawaban pemerintah. Penganggaran berbasis kinerja adalah metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan pendanaan yang dituangkan pada kegiatan-kegiatan dengan keluaran-keluaran sehingga didapatkan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam mencapai hasil keluaran teersebut.
Untuk mendapatkan efesiensi dan efektifitas dalam Sistem Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja, maka dibutuhkan sebuah pelatihan untuk aparat terkait. Jadi semua proses penganggaran bisa berjalan dengan lancar dan efisien.
Untuk itu Pusdiklat Pemendagri akan mengadakan sebuah bimtek keuangan untuk aparat pemerintahan ataupun swasta demi terwujudnya penganggaran yang baik.
Info Bimtek Sistem Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
Dalam mengembangkan SDM untuk bidang keuangan dibutuhkan lembaga yang sudah berpengalaman dengan pemateri profesional. Dan lembaga yang paling cocok untuk menjadi rekanan anda dalam pengelolaan sumber daya manusia yaitu Pusdikat Pemendagri.
Pusdiklat Pemendagri sudah sering mengadakan bimtek untuk pemerintahan, swasta ataupun universitas. Kami juga bekerja sama dengan beberapa pemateri dari pemerintahan dan juga lembaga pendidikan yang merupakan terbaik di bidangnya. Oleh karena itu jika anda ingin mengikuti bimtek, utamanya keuangan maka bisa menghubungi kami secara langsung.
Sekilas Tentang Sistem Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
Elemen yang penting dan harus diperhatikan dalam sistem penganggaran berbasis kinerja:
- Tujuan yang disepakati dan seberapa ukuran pencapaiannya
- Pengumpulan informasi sistimatis atas realisasi pencapaian kinerja dapat diandalkan dan konsisten, sehingga dapat diperbandingkan antara pertasinya dan biaya.
- Penyediaan informasi terus menurus sehingga dapat dipergunakan dalam menajemen perencanaan, pemrograman, penganggaran dan evaluasi.
Kondisi yang harus disiapkan pada untuk faktor pemicu keberhasilan implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja:
- Kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen dalam organisasi.
- Fokus dalam penyempurnaan administrasi secara terus menerus.
- Seumber daya cukup untuk usaha penyempurnaan tersebut (uang, waktu, dan orang)
- Penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas.
- Memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil.
Prinsip-Prinsip Penganggaran
1) Transparansi dan akuntabilitas Anggaran
Memberikan akses yang sama bagi anggota masyarakat dalam setiap proses anggaran karena anggaran tersebut menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat, terlebih dalam kebutuhan hidup masyarakat. Sehinga dapat dijadikan sebuah anggaran maka, berupa informasi secara jelas mengenai apa tujuan, sasaran, hasil, serta manfaat yang diperoleh masyarakat atas suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan.
2) Disiplin Anggaran
Hasil perkiraan yang terukur secara rasional dan telah dicapai untuk setiap sumber pendapatan , merupakan pendapatan yang sudah direncanakan . Sedangkan belanja dianggarkan pada setiap pos/pasal yang merupakan batas tertinggi peengeluaran belanja. Pengeluaran dan anggaran didukung untuk selalu ketersediaannya penerima dalam jumlah cukup dan tidak dibenarkan melakasanakan kegiatann jika anggaran belumm tersedia.
3) Pengalokasian Secara Adil
Pemerintah harus mengalokasikan pengunaan anggaran dengan adil agar dapat dinikmati oleh semua kelompok masyarakat tanpa adanya diskriminasi dalam memberikan pelayanan, karena pendapatan pemerintah hakikatnya diperoleh dengan peran serta masyarakat secara keseluruhan.
4) Efisiensi dan efektivitas Anggaran
Untuk efisiensi dan efektivitas sebaiknya penyusunan anggaran dilakukan dengan berlandaskan azas efisiensi, tepat waktu pelaksanaan, tepat guna dalam penggunaannya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dana dimanfaatkan dengan baik, agar menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan secara maksimal demi kepentingan masyarakat.
5) Disusun dengan pendekatan kinerja
Mengutamakan upaya pencapaian dari hasil kerja, dan perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerja harus sepadan atau lebiih besar dari biaya yang telah ditetapkan. Dan mampu menumbuhkan profesionalisme kerja pada setiap organisasi kerja yang terkait.